Kamis, 10 Juli 2025
POHON EMAS HIJAU ASLI INDONESIA DI BURU ARAB DAN DUNIA
Di balik rimbunnya hutan tropis, di bawah bayang-bayang pohon tua yang sunyi, tersembunyi sebuah keajaiban alam…
Bukan emas, bukan berlian…Tapi sepotong kayu yang bisa lebih mahal dari keduanya.
Inilah Gaharu—harta wangi dari hutan Indonesia."
Gaharu bukan sekadar kayu.
Ia adalah reaksi pertahanan dari pohon Aquilaria, saat diserang oleh jamur.
Saat pohon ini sakit, ia mengeluarkan resin wangi berwarna gelap.
Dan dari luka itu…lahirlah kayu gaharu—sebuah aroma surgawi yang telah dikenal manusia sejak ribuan tahun lalu.”
“Satu kilogram kayu gaharu bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Bahkan jenis terbaiknya—dikenal sebagai gaharu super—dihargai lebih dari USD 30.000 per kilogram.
Tapi… kenapa bisa semahal itu?
1. Kelangkaan alami: Tidak semua pohon Aquilaria menghasilkan gaharu. Hanya sebagian kecil yang terinfeksi secara alami oleh jamur.
2. Proses panjang: Dibutuhkan belasan bahkan puluhan tahun agar resin bisa terbentuk cukup dalam kayu.
3. Permintaan tinggi: Di Timur Tengah, India, Cina, dan Jepang, gaharu digunakan untuk parfum kelas atas, pengobatan herbal, dan ritual keagamaan.
Kayu gaharu (agarwood) dan minyaknya (oud/oudh) diekspor ke berbagai negara di dunia, terutama ke kawasan dengan budaya dan tradisi keagamaan yang kuat serta industri parfum mewah. Berikut adalah negara-negara utama tujuan ekspor gaharu:
1. Arab Saudi
Konsumen terbesar di dunia.
Digunakan untuk ritual keagamaan, parfum mewah, dan budaya sosial.
Nabi Muhammad ﷺ menyukai aroma gaharu. Dalam banyak hadits, gaharu disebut sebagai kayu wewangian yang disukai Rasulullah.
Di Arab, gaharu dikenal sebagai "oudh", dan dibakar sebagai bakhour (dupa) di rumah, masjid, dan acara penting.bahkan di secutkan dalam satu hadits
"Wewangian terbaik adalah minyak misik dan oudh." – (HR. Muslim)
Di Arab Saudi, parfum oud bukan hanya harum, tapi simbol kekayaan.
Oud asli bisa mencapai USD 500 – 1000 per botol kecil.
Orang kaya menyemprotkan oud ke baju, sorban, sajadah, bahkan mobil.
Digunakan saat salat Jumat, Ramadhan, Haji, dan pernikahan.
Gaharu dibakar di masjid-masjid megah seperti Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Gaharu Kalimantan, Papua, dan Sumatra punya aroma khas yang sangat dicari oleh kolektor dan bangsawan Arab.
2. Uni Emirat Arab (Dubai, Abu Dhabi)
Pusat perdagangan oud dunia.
Banyak rumah mode parfum ternama berbasis di Dubai.
3. Qatar, Kuwait, Oman, Bahrain
Pasar elite Timur Tengah. Oud menjadi simbol status dan kemewahan.
4. India dan Nepal
Digunakan dalam ritual Hindu, dupa wangi, serta pengobatan Ayurveda.
5. Tiongkok dan Hong Kong
Untuk pengobatan tradisional, dupa, dan koleksi spiritual.
Gaharu juga dianggap sebagai fengshui wood.
Dalam upacara Kōdō (ritual mencium kayu wangi)—seni menghargai aroma gaharu.
7. Korea Selatan & Taiwan
Untuk dupa meditasi dan pengobatan herbal.
8. Prancis, Swiss, Italia
Digunakan dalam parfum niche dan eksklusif seperti Dior, Armani, Tom Ford, dan Maison Francis Kurkdjian.
Kayu gaharu di olah menjadi
Minyak Oud (Oudh):
Minyak yang disuling dari gaharu ini adalah salah satu bahan parfum termahal di dunia.
Digunakan oleh merek-merek seperti Dior, Tom Ford, dan Armani Privé.
🔹 Dupa Wangi:
Gaharu dibakar dalam ritual keagamaan umat Hindu, Buddha, Tao, dan Islam—sebagai sarana pembersihan jiwa dan doa.
🔹 Tasbih dan perhiasan:
Gaharu kelas atas diukir menjadi tasbih wangi, gelang spiritual, atau amulet, dipercaya membawa ketenangan dan perlindungan.
Pengobatan tradisional:
Digunakan dalam pengobatan Cina dan Ayurveda untuk menenangkan saraf, melawan racun, hingga pengobatan kanker.
Di Mana Gaharu Ditemukan di Indonesia?
“Indonesia adalah salah satu penghasil gaharu terbesar di dunia.
Berikut ini daerah penghasil gaharu:
1. Kalimantan (Kaltim, Kalteng, Kalbar)
Hutan-hutan lebat Kalimantan adalah rumah alami Aquilaria malaccensis—jenis gaharu terbaik.
Dikenal karena warna resin hitam dan aroma khasnya.
2. Sumatra (Aceh, Riau, Jambi, Lampung)
3. Papua dan Maluku
Gaharu dari Papua—terutama di Pegunungan Arfak—memiliki kualitas unik dan sering diburu pedagang internasional.
Maluku juga menyimpan jenis gaharu eksotik yang kini mulai dibudidayakan.
4. Nusa Tenggara Timur (NTT)
Wilayah kering ini juga jadi tempat budidaya gaharu jenis Aquilaria filaria.
Sayangnya, harga tinggi membawa ancaman...
Gaharu diburu liar, banyak pohon ditebang tanpa pengawasan.
Perdagangan ilegal gaharu menjadi masalah besar di Asia Tenggara.
Bahkan beberapa jenis pohonnya kini masuk daftar spesies terancam punah.”
Tapi harapan belum padam.
Di banyak tempat, masyarakat mulai membudidayakan pohon Aquilaria secara berkelanjutan.
Dengan metode infeksi buatan, petani bisa menanam, merawat, dan menghasilkan gaharu tanpa merusak hutan.
Budidaya: Semakin banyak petani menanam Aquilaria dan menghasilkan resin melalui teknik inokulasi buatan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar